Wednesday 4 November 2015

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Pilek Pada Ayam


Penyakit pilek yang menyerang pada ayam masuk ke dalam kategori penyakit yang berbahaya dikarenakan penyakit ini dapat menular dengan sangat cepat dan dapat menyerang ke semua jenis ayam.

Ayam yang menderita penyakit pilek pergerakannya berubah menjadi pasif.

Gejala lain yang muncul pada ayam yang terserang pilek adalah nafsu makannya menghilang, kepalanya bergoyang – goyang dan sering bersin – bersin. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut – larut, kondisi ayam akan semakin parah.

Dari lubang hidung dan kedua matanya akan keluar semacam cairan yang pada akhirnya nanti dapat membuat hidung ayam tersumbat sehingga membuat ayam menjadi susah bernafas.

Penyakit ayam ini disebabkan oleh bakteri haemophilus galloinarum dan dapat menyebar melalui makanan, minuman dan udara. Untuk mengatasi penyebaran penyakit pilek ini, peternak ayam harus segera memindahkan ayam yang sedang sakit ke kandang khusus untuk dikarantina.

LANGKAH PENGOBATAN

Beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit pilek pada ayam adalah neofet, kapsul anti snot dan bubuk coryuit. Dosis pemakaian obat dan cara pemberian obat harus disesuaikan dengan petunjuk yang ada dikemasan obat.

Selain itu, penyakit ini juga dapat disembuhkan dengan cara menyuntikkan cairan streptomycim berdosis 0,2 cc / suntikkan / hari. Proses penyuntikkan berlangsung selama 5 hari dengan bagian tubuh ayam yang disuntik adalah leher bagian belakang.

Beberapa jenis obat yang biasa dikonsumsi oleh manusia ditengarai juga dapat digunakan untuk mengobati ayam yang sedang terserang penyakit pilek. Mereka adalah refagan dan bodrex. Caranya adalah : satu tablet obat dilarutkan ke dalam 1 sendok air teh dan kemudian diminumkan kepada ayam.

LANGKAH PENCEGAHAN

Pemberian antibiotik (streptomycin dan sulfanilamida) secara berkala dapat membantu mencegah ayam tidak mudah terserang pilek. Vaksinasi (corryta naccin dan vaksin snot) juga harus dilakukan ketika ayam masih berumur 2 minggu, 1 bulan, 3 bulan dan menjelang usia dewasa.

Sumber Tulisan : Info Agribisnis

AYAM KAMPUNG

MERAWAT ANAK AYAM KAMPUNG SETELAH MENETAS HINGGA UMUR 6 BULAN

Dalam perawatan anak ayam kampung hingga tumbuh besar harus menjadi prioritas utama. Karena ini mungkin akan menjadi patokan berkualitas tidaknya seekor ayam kampung nantinya. Nah, untuk itu artikel ini akan memberikan segelintir tips yang dapat dipraktekan untuk perawatan anak ayam kesayangan anda.
Oke, pada usia masih dini kira-kira 0 - 2 minggu adalah usia paling kritis anak ayam kampung, karena belum memiliki bulu lengkap untuk melindungi dan menghangatkan tubuh dari pengaruh cuaca lingkungan. Anak ayam tersebut juga mudah terserang penyakit, antara lain: berak kapur yang bisa mematikan ayam usia 1-10 hari dan penyakit pilek/snot/coryza yang tidak begitu mematikan tetapi akan menghambat pertumbuhan anak ayam. Hal semacam ini tentu saja harus dihindari. Karena masuk usia kritis, maka cara merawat ayam kampung anakan haruslah lebih intensif, adapun tipsnya seperti berikut.


1. Pisahkan anak ayam dari induknya
Tips merawat anak ayam kampung petama-tama adalah memisahkan anakan dari induknya. Dipisahkan sesegera mungkin agar anak ayam tidak teriak atau cuap-cuap memanggil induknya karena belum merasa dekat dengan induknya. Jika dipisah setelah usia 3 hari maka anak ayam kampung akan teriak/cuap-cuap memanggil induknya, hal ini juga bisa menghindari terjadinya stress pada anak ayam. Kecuali jika khawatir induknya tidak mau mengerami telur yang tersisa, maka biarkan saja anak ayam tersebut bersama induknya sampai semua telur sudah ditetaskan, dan berikan makanan pur di sekitar anaknya agar bisa makan dan cepat besar.

2. Tips membuat kandang anak ayam
Untuk kandang anak ayam usia dini lebih baik kandang yang tertutup. Kandang tertutup bisa mencontoh pembesaran DOC anak ayam broiler, dimana kandang anak ayam DOC tertutup dengan terpal, lantai beralas kering, ditambah pemanasan dengan batu bara. Dinding kandang anak ayam kampung juga bisa ditutup dengan karung plastik, triplek atau apa saja untuk sementara. Alas kandang juga ditutup dengan kardus atau triplek agar angin tidak masuk dari bawah.  Kandang tertutup juga untuk melindungi panas lampu yang digunakan agar panas dari lampu tidak terbuang keluar dan sia-sia.

Pasangi lampu bohlam 5 watt yang menyala 24 jam selama 3 minggu, ukuran lampu harus lebih besar atau ditambah jika kandang cukup luas. Juga disiapkan wadah minuman yang kecil yang digantung rendah agar mudah dicapai oleh anak ayam. 

Tips tambahan: Lebih baik lagi jika menggunakan kandang dari kardus, karena kardus lembut, tertutup dan hangat. Bagian atas kardus dibiarkan sedikit terbuka untuk celah udara. Pilih kardus yang agak besar, 2x lebih besar dari kardus indomie untuk 8 ekor anak ayam.  Kandang kardus itu bisa ditempatkan dimana saja, bahkan bisa dibawa masuk ke dalam rumah di ruangan yang tidak terpakai. Di dalam kardus di gantungkan cukup 1 lampu bohlam 5 watt yang selalu menyala 24 jam selama 3 minggu, dan wadah air minum kecil yang digantung rendah hingga dapat dicapai anak ayam. Kardus diberi alas koran, yang setiap 2-3 hari sekali diganti agar tetap bersih dan kering. 

Jika hanya tersedia kardus indomie, dapat digunakan untuk 8 ekor anakan tetapi hanya untuk beberapa hari saja. Setelah itu kardus indomie yang kecil tersebut menjadi sesak, sehingga harus dipindahkan ke kandang yang lebih besar. 

3. Pemberian pakan khusus anak ayam kampung murni pur 100%

Pemberian pakan ayam anakan harus murni pur kering 100%.  Pakan campuran dedak atau nasi sekilas tampak anakan kenyang, tembolok besar/penuh, tapi faktanya badan akan lambat tumbuhnya dan ini malah merugi. Lebih baik makan sedikit dengan pur 100% daripada makan kenyang dengan pur campuran.  Pakan harus kering.  Pakan basah bisa menyebabkan anakan gampang kena pilek (karena hidung basah) dan menyebabkan kandang jadi lembab sehingga mengundang penyakit. 
Pakan yang digunakan adalah pakan khusus untuk anak ayam DOC, yang berprotein 22-23 % (bisa cargill, phokpan atau lainnya), yang penting butirannya kecil-kecil.  Jangan berikan pur yang murah seperti pur ayam broiler masa pengasingan (masa tunggu sebelum dipotong) karena proteinnya sangat rendah, hanya sekitar 15%.  Pur diberikan dengan cara menaruh di lantai yang beralas koran atau kardus. Biarkan anak ayam makan langsung dari lantai, biarkan mereka senang berebut makanan sambil mengiaskan kakinya. 
Jangan lupa alas koran diganti setiap 2-3 hari sekali agar alas tetap bersih untuk menaruh pur. Setelah lebih dari 1 minggu, pur boleh tetap di taruh di lantai asalkan rajin mengganti alas karena semakin besar ayam makin banyak kotoran beraknya, atau bisa menggunakan tempat makan khusus anak ayam yang digantung ataupun yang dibuat sendiri dari bambu ataupun kayu.

4. Berikan minuman ber-vitamin
Minuman harus selalu tersedia di kandang anak ayam dalam wadah khusus yang bisa dibeli atau wadah dibuat sendiri. Wadah yang bagus tidak mudah tumpah dan tidak bisa diinjak (wadahnya digantung) oleh anak ayam agar air tetap bersih. Jika wadahnya bagus maka air cukup diganti setiap 3 hari.  Pada 3 hari pertama wadah air cukup taruh di lantai agar mudah dijangkau oleh anakan. Setelah 3 hari dan anak ayam sanggup berdiri tegak maka wadah bisa dinaikkan sedikit.
Anak ayam kampung sebaiknya diberi vitamin misalnya vitabro (Rp 3.000/sachet ukuran 10 liter air), vitachick (Rp 2.000 ukuran separoh dari vitabro), atau merek lain. 

5. Selalu memantau perkembangan dan kesehatan anak ayam
Perkembangan anak ayam kampung selalu dipantau. Anak ayam yang sehat biasanya  badannya gemuk (dada dan perut gemuk), kaki besar dan telapak kaki tebal.  Ayam yang kurus bisa disebabkan oleh kurang nafsu makan atau kena penyakit. Nafsu makan turun bisa diperbaiki dengan pemberian vitamin pada minuman.  Jika sakit, akan tampak beberapa gejala diantaranya pilek, bersin, suara serak, murung, kurang lincah, menyendiri, kedinginan, sesak nafas, suka ngantuk, mata nutup, mata berair, ataupun masalah pencernaan seperti diare, berak encer, berak putih.  Segera beri obat apabila tampak beberapa gejala sakit. Dan kalau bisa dipisahkan dengan yang lain untuk mencegah penularan. Jangan tunggu kelamaan karena dapat membuat anak ayam cepat kurus, lambat pertumbuhannya, serta cepat menular ke anak ayam yang lain.

Untuk anak ayam yang sakit bisa diberikan trimezyn-medion 1/8 butir 1 - 2 x sehari (atau larutkan dalam air minum).  Obat ini dapat menyembuhkan segala macam penyakit ayam akibat bakteri, kecuali penyakit virus seperti flu burung atau tetelo.  

Jika telah berumur 2 bulan,anak ayam harus di pindahkan kedalam kandang yang lebih besar,yakni berukuran 2x2 meter dengan tinggi 60-70cm. Penyalaan lampu hanya pada malah hari saja, kecuali kalau cuaca sangat dingin.

Anakan ayam sampai dengan umur 4 bulan harus menerima konsumsi pangan yang seimbang baik untuk protein, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air. Anda juga bisa memberikan jamu yang alami..Kandang umbaran untuk ayam yang berumur  4-6 bulan sebaiknya berukuran 4x8 meter.idealnya,kandang yang berukuran tersebut dapat menampung 10 ekor ayam.


CARA MEMELIHARA ANAK AYAM UMUR 1 HARI HINGGA 2 BULAN

Brooding (Pengeraman)
Pemeliharaan anak ayam sampai dengan 1 hari – 2 bulan, dapat diasuh oleh induknya (secara alami) atau dengan induk buatan (artificial brooding). Pemeliharaan secara alami, seekor induk dapat memelihara anak-anaknya sendiri atau anak-anak ayam lain induk.

Ayam kampung adalah paling baik untuk memelihara anak-anak yang dapat memelihara sampai 10 ekor dan tergantung kepada besarnya induk dan musimnya. Cara demikian hanya dapat memelihara sedikit. Untuk dapat memelihara dalam jumlah besar diperlukan induk yang banyak, untuk tujuan komersil cara ini tidak praktis. Apabila ingin memulai dengan jumlah yang besar dapat memakai induk buatan (artificial brooder).

Cara Pembuatan Pengeraman Anak Ayam

Temperatur
Temperatur dapat diatur sebagai berikut :
·                     Umur anak ayam 0 – 1 minggu dengan temperatur 93 – 95” F (37 derajat Celcius)
·                     Umur anak ayam 1 – 2 minggu dengan temperatur 88 – 90” F (35 derajat Celcius)
·                     Umur anak ayam 2 – 3 minggu dengan temperatur 83 – 85” F (33 derajat Celcius)
·                     Umur anak ayam 3 – 4 minggu dengan temperatur 78 – 80” F (32 derajat Celcius)
·                     Umur anak ayam 4 – 5 minggu dengan temperatur 75” F
·                     Umur anak ayam 5 – 6 minggu dengan temperatur 70” F
Diusahakan agar ayam dalam keadaan senang dalam setiap saat (tidak jenuh). Sebagai pemanas dapat berupa listrik, uap air panas gas. Umumnya dipakai sebuah kotak yang diberi pemanasan lampu listrik 40 watt atau 60 watt atau 75 watt, tergantung dari besar kecilnya ruangan brooder. Biasanya anak-anak ayam dapat mengatur sendiri, kalau kedinginan mereka akan berkumpul disekitar lampu, bila kepanasan mereka akan menyebar dan kelihatan megap-megap.

Keadaan panas yang sesuai bila anak-anak ayam tersebut rata dibawah lampu. Temperatur permulaan 95” F, kemudian tiap minggu diturunkan 5” F, setelah 1 bulan lampu dimatikan. Bila dingin diperpanjang sampai umur 2 bulan, baru lampu dimatikan.

Kapasitas Brooder
Dikirakan tiap 1 m2 untuk 15 ekor, yang pada pokoknya anak ayam bisa menyebar apabila kepanasan.

Alas Brooder
Alas sampah (= Litter) adalah lantai yang diberi serbuk kayu, sekam atau damen yang dicincang. Tinggi-litter permukaan cukup 10 cm yang nantinya dapat sampai 15 cm. makin dalam litter ini, tempat tersebut makin kering. Litter ini jangan diubah sampai dengan anak ayam dipindahkan ketempat lain. Tetapi selalu diperhatikan tetap kering dan bebas dari jamur.



Ventilasi Brooder
Udara adalah penting, oleh karena itu pengaturan ventilasi harus serasi. Ventilasi menolong agar supaya litter kering dan dapat menghindarkan amoniak dan CO 2. Diusahakan agar angin tidak langsung, tempat harus tertutup supaya tidak ada tikus yang masuk.

Pencahayaan Matahari
Untuk menghindarkan timbulnya penyakit rachitis maka tiap dua hari sekali anak-anak ayam dikeluarkan untuk mendapatkan sinar matahari pagi.

Perawatan

Setelah anak ayam datang, masukkanlah dengan segera kedalam brooder. Tempat makanan dan minuman diisi, perhatikan apakah anak-anak ayam mau makan dan minum. Bersihkanlah dan isilah selalu tempat minum setiap hari, perhatikan temperaturnya apakah anak-anak ayam kedinginan atau kepanasan. Diusahakan agar anak-anak ayam dalam keadaan senang dan jangan terlalu berdesak-desakan atau terlalu penuh.

Perhatikan anak-anak ayam apakah ada tanda-tanda berpenyakit coccidiosis (minggu ke 4 – 6), tanda-tandanya bulu lusuh/kasar, sayap menggantung, kotoran berdarah. Anak-anak ayam umur 6 minggu sudah berbulu penuh dan tidak memerlukan lagi pemanasan pada siang hari.

Pada umur 4 – 6 minggu anak ayam mulai divaksinasi terhadap penyakit tetelo (N.C.D.) dan Diphtheria. Apabila sudah berhasil dalam memelihara sampai dengan 7 ½ bulan, selanjutnya meningkatkan kedalam fase kawanan (rearing).